Apa Itu Skin Barrier?
Untuk mengetahui apa yang dimaksud skin barrier, Anda harus mempelajari dulu tentang kulit Anda. Kulit merupakan organ terluar tubuh yang fungsi utamanya adalah menjadi penghalang permeabel yang bertugas melindungi kulit dari agresor eksternal (kuman, racun, dan zat-zat berbahaya lainnya) untuk masuk ke dalam tubuh, serta mencegah air dari lapisan kulit menguap ke udara. Kulit terdiri dari lapisan-lapisan yang membentuk struktur, yaitu epidermis sebagai lapisan terluar, dermis, dan hipodermis sebagai lapisan paling bawah.
Epidermis menjadi lapisan kulit tempat proses perlindungan ini berlangsung. Sebagai bagian terluar dari epidermis terdapat lapisan stratum korneum yang bekerja keras untuk menjalani fungsi skin barrier ini. Beberapa fungsi yang dijalankan oleh stratum korneum adalah mempertahankan dan menjaga jumlah air di kulit, merespon dan mencegah serangan dari mikroba dan antigen dari lingkungan, mengurangi efek paparan sinar UV dari matahari, dan mengurangi dampak buruk dari stres oksidatif.
Para ahli kulit banyak yang mengibaratkan stratum korneum sebagai tembok yang terdiri dari bata dan mortar. Yang menjadi batanya adalah korneosit, sedangkan yang menjadi mortarnya adalah berbagai jenis lipid, yaitu ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas. Selain itu, di stratum korneum juga terdapat senyawa-senyawa yang tergabung dalam natural moisturizing factors (NMF), yang tugasnya menjaga hidrasi korneosit.
Berbagai Penyebab Skin Barrier Rusak
Setelah mengetahui apa itu skin barrier, maka Anda juga harus mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan skin barrier menjadi rusak dan tidak berfungsi dengan optimal. Secara umum, kerusakan lapisan epidermis dapat terjadi akibat adanya cedera yang akut di kulit, paparan dari zat-zat kimia yang terlalu keras, atau penyakit kulit yang kronis. Kerusakan epidermis akan berdampak ke stratum korneum atau skin barrier, salah satunya terlihat dari terjadinya peradangan di kulit.
Kerusakan skin barrier juga bisa terjadi akibat faktor lingkungan, termasuk di antaranya adalah faktor cuaca seperti suhu, kelembapan udara, dan sinar matahari, serta faktor agresor lingkungan seperti polusi, zat-zat kimia berbahaya, iritan, dan allergen. Kerusakan ini dapat terjadi akibat aktivitas sehari-hari, misalnya paparan deterjen saat mencuci pakaian, mandi menggunakan sabun dengan pH alkali, paparan partikel polusi di kota-kota besar, serta pekerjaan yang membuat kulit banyak terpapar zat-zat kimia dan air.
Radiasi sinar UV dari matahari, baik sinar UVA dan UVB, memiliki peranan besar dalam kerusakan skin barrier dan membuatnya menjadi rentan dan semakin mudah ditembus. Sinar UVB disebutkan dapat menyebabkan jumlah air yang menguap dari lapisan kulit semakin banyak. Selain itu, sinar UVB juga mengurangi jumlah lipid yang terdapat di stratum corneum.
Tanda-tanda dari skin barrier yang rusak adalah kulit yang kering dan bersisik, gatal, tekstur kulit kasar, perubahan warna kulit, adanya peradangan kulit seperti jerawat, kulit menjadi lebih sensitif, dan terjadinya infeksi kulit baik oleh virus, bakteri, dan jamur. Mengetahui apa itu skin barrier dan penyebab kerusakannya akan membantu Anda melakukan perawatan yang tepat, termasuk menggunakan skincare untuk skin barrier yang disarankan.
Tips Memperbaiki Skin Barrier agar Kembali Berfungsi Optimal
Sebenarnya tubuh punya caranya sendiri untukmemperbaiki skin barrier rusak. Namun, Anda juga dapat melakukan perawatan kulit dengan memakai produk-produk skincare yang diformulasikan untuk membantu merawat dan memperbaiki skin barrier, termasuk di antaranya adalah moisturizer untuk skin barrier. Moisturizer memiliki peranan penting dalam merawat skin barrier karena dapat melembapkan, sekaligus dapat membentuk lapisan yang mencegah air menguap ke udara dalam jumlah besar.
Anda bisa memilih moisturizer yang tepat untuk merawat dan memperbaiki skin barrier, misalnya moisturizer yang memiliki paduan bahan-bahan pelembap humektan, emolien, dan oklusif. Selain itu, pilih juga moisturizer yang memiliki kandungan bahan yang dapat memperbaiki skin barrier, seperti ceramide, asam lemak, niacinamide, dan squalane. Hindari dulu produk yang memiliki kandungan eksfolian seperti AHA, BHA, dan retinoid.
La Roche-Posay CICAPLAST Baume B5+ merupakan krim serbaguna yang dapat membantu merawat, melindungi, dan menenangkan kulit kering, serta skin barrier dengan optimal. Manfaat ini didapatkan dari kandungan 5% panthenol (Vitamin B5) yang memberi rasa nyaman pada kulit yang teriritasi ringan. Ada pula madecassoside (ekstrak tanaman Centella asiatica) yang dapat membantu memperbaiki kelembapan dan menenangkan kulit, serta merawat skin barrier.
La Roche-Posay CICAPLAST Baume B5+ dapat digunakan untuk kulit wajah, bibir, dan seluruh tubuh, baik pada orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi (usia tiga bulan ke atas). Formulanya tidak mengandung fragrance, telah diuji alergi, dan diuji di bawah pengawasan dermatolog dan dokter anak sehingga dapat digunakan oleh kulit sensitif.
Kini sudah jelas bukan, apa itu skin barrier dan cara perawatannya? Jangan lupa untuk memasukkan La Roche-Posay CICAPLAST Baume B5+ sebagai moisturizer untuk merawat skin barrier Anda. Dapatkan produk ini secara online di Official Store La Roche-Posay Indonesia di marketplace ternama.
1Rosso, J. D., Zeichner, J., Alexis, A., Cohen, D., & Berson, D. (2016, April 1). Understanding the Epidermal Barrier in Healthy and Compromised Skin:Clinically Relevant Information for the Dermatology Practitioner: Proceedings of an Expert Panel Roundtable Meeting. PubMed Central (PMC). Retrieved April 18, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5608132/
2ARTICLE: Evolution of Skin Barrier Science for Healthy and Compromised Skin - JDDonline - Journal of Drugs in Dermatology. (2023, April 12). JDDonline - Journal of Drugs in Dermatology. Retrieved April 18, 2023, from https://jddonline.com/articles/article-evolution-of-skin-barrier-science-for-healthy-and-compromised-skin-S1545961621S00s3X/
3Stanborough. (2022, August 31). Skin Barrier Function and How to Repair and Care for It. Healthline. Retrieved April 18, 2023, from https://www.healthline.com/health/skin-barrier
4Rosso, J. D., Zeichner, J., Alexis, A., Cohen, D., & Berson, D. (2016, April 1). Understanding the Epidermal Barrier in Healthy and Compromised Skin:Clinically Relevant Information for the Dermatology Practitioner: Proceedings of an Expert Panel Roundtable Meeting. PubMed Central (PMC). Retrieved April 18, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5608132/