Mengenal Lebih Jauh Tentang Kulit Sensitif
Penjelasan pertama kali yang diberikan tentang kulit sensitif adalah kulit dengan sindrom intoleransi terhadap kosmetik. Namun kemudian diketahui kalau penyebab kulit sensitif tak hanya pemakaian kosmetik, tapi juga ada faktor-faktor lain, seperti faktor lingkungan, usia, jenis kelamin, dan ras. Karena itu, kemudian sebutannya diubah menjadi sindrom kulit sensitif.
Kondisi ini kebanyakan merupakan hasil diagnosis diri-sendiri, karena para ahli kulit masih terus mendiskusikan diagnosis, patofisiologi, dan perawatan kulit sensitif yang tepat. Namun sejauh ini, sudah terbukti kalau kulit sensitif terkait dengan fungsi pelindung dari kulit (skin barrier), peradangan, dan ketidaknormalan saraf sensorik.
Umumnya, kulit yang sensitif memiliki skin barrier yang kondisinya buruk. Kondisi ini menyebabkan zat-zat yang berbahaya dari lingkungan dapat menembus skin barrier dan memapar kulit, termasuk mikroba, sehingga kulit mengalami peradangan. Jika skin barrier yang rusak tidak diperbaiki, maka peradangan akan terus terjadi, menyebabkan menurunnya kondisi serabut saraf di kulit.
Dari berbagai survei yang diadakan di berbagai negara, ditemukan bahwa kulit sensitif lebih banyak diderita oleh wanita daripada pria. Sekitar 60—70% wanita dan 50—60% pria dilaporkan memiliki kulit sensitif dengan berbagai tingkat. Hasil beberapa studi menyebutkan kalau kulit yang sensitif banyak dialami di wajah, beberapa penyebabnya adalah skin barrier yang lebih tipis dan jumlah ujung-ujung saraf yang lebih banyak di wajah. Namun dilaporkan juga kulit sensitif dialami di lengan bawah, tangan, area genital, dan kulit kepala.
Beberapa gejala kulit sensitif yang dialami adalah rasa gatal, terbakar, menyengat, kesemutan, serta kulit yang kering dan terasa seperti ditarik. Kadang gejala ini tidak muncul, tapi kulit langsung mengalami eritema (muncul bercak kemerahan) atau bersisik.
Tips Merawat Kulit Wajah Sensitif
Sampai saat ini memang belum ada kesepakatan tentang perawatan yang tepat untuk kulit yang sensitif. Namun International Forum for the Study of Itch (IFSI) memberikan beberapa rekomendasi. Pertama adalah menghindari faktor-faktor yang kemungkinan dapat memicu kulit sensitif bereaksi. Kedua adalah pemakaian produk yang cocok untuk kulit sensitif, yaitu produk make up dan skincare yang dapat ditoleransi dengan baik oleh kulit atau yang memiliki efek menenangkan peradangan saraf di kulit.
International Nomenclature of Cosmetic Ingredients (INCI) memiliki daftar bahan-bahan aktif yang dapat digunakan dalam produk-produk skincare untuk merawat kulit yang sensitif, yaitu bahan-bahan aktif yang dapat mengurangi gejala-gejala kulit sensitif. Di antara 10 besar bahan-bahan aktif skincare yang bagus untuk kulit sensitif tersebut ada niacinamide, centella asiatica, dan panthenol. Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih produk-produk skincare dengan bahan-bahan tersebut sebagai cara mengatasi kulit sensitif.
Untuk merawat kulit wajah yang sensitif, prinsipnya adalah less is more. Jadi, pilih produk skincare untuk merawat kulit yang sensitif yang simpel dan hanya mengandung bahan-bahan yang penting saja. Anda bisa mencoba praktik strategi dua minggu yang dalam merawat kulit wajah yang sensitif:
- Selama dua minggu, berhenti memakai semua produk skincare dan hanya memakai pembersih wajah yang mengandung synthetic detergent (syndet). Syndet umumnya memiliki pH yang mendekati pH kulit dan tidak menghilangkan lipid di kulit wajah sehingga berpotensi rendah untuk menyebabkan iritasi. Pembersih ini cocok untuk skincare untuk merawat kulit yang sensitif.
- Selama dua minggu, pastikan melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum berhenti memakai produk-produk yang diresepkan dan memiliki kandungan bahan yang berpotensi mengiritasi kulit, seperti benzoyl peroxide dan retinoid.
- Selama dua minggu, hindari terjadinya gesekkan di kulit wajah.
- Setelah dua minggu, amati kondisi kulit. Jika masih ada masalah kulit, maka rawat dengan produk skincare untuk merawat kulit yang sensitif yang sesuai.
Dari semua saran yang diberikan ini, Anda bisa memilih yang paling sesuai untuk Anda terapkan. Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter kulit agar perawatan kulit sensitif bisa efektif dan memakai produk skincare untuk merawat kulit yang sensitif yang tepat.
Rangkaian La Roche-Posay LIPIKAR yang Membantu Rawat Kulit Sensitif
Bagi Anda yang memiliki kulit wajah sensitif, bisa mempertimbangkan untuk memakai rangkaian produk skincare untuk merawat kulit yang sensitif La Roche-Posay LIPIKAR yang dapat diandalkan untuk merawat kulit sangat sensitif. Rangkaian produk ini telah diuji di bawah pengawasan dermatolog, oftalmolog, dan dokter anak sehingga aman untuk kulit sensitif.
Rangkaian La Roche-Posay LIPIKAR memiliki kandungan bahan-bahan berupa Aqua Posae Filiformis dan microresyl yang menyeimbangkan mikrobioma kulit dan memperkuat skin barrier, ada pula niacinamide yang menenangkan kulit dan membantu meredakan kemerahan dan rasa gatal. Kandungan shea butter membantu melembapkan dan menjaga selaput hidrolipid kulit. Rangkaian produk La Roche-Posay LIPIKAR bisa digunakan oleh segala usia mulai dari bayi hingga dewasa.
Awali perawatan kulit sensitif dengan La Roche-Posay LIPIKAR Syndet AP+ Cleanser, pembersih kulit dalam bentuk krim untuk kulit yang sensitif, sangat kering, dan rentan gatal. Formulanya dapat membersihkan kulit tanpa membuatnya menjadi kering, serta memberi rasa nyaman untuk kulit sensitif dan mudah iritasi.
Setelah itu, lanjutkan dengan aplikasi La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M, yaitu pelembap berbentuk balm yang membantu menenangkan kulit yang sensitif, sangat kering, dan rentan alergi. Produk ini juga andal dalam mengatasi rasa gatal karena dapat secara intensif melawan gatal kulit dan mengurangi sensasi rasa gatal.
Jika rasa gatal sangat kuat, maka Anda dapat memakai La Roche-Posay LIPIKAR Stick AP yang dengan seketika mengurangi rasa gatal serta menenangkan dan menyejukkan kulit. Aplikasikan di wajah atau tubuh saat Anda sangat ingin menggaruk.
Rangkaian La Roche-Posay LIPIKAR dapat menjadi produk skincare untuk merawat kulit yang sensitif sekaligus untuk mencegah kambuh dari kulit gatal yang disebabkan oleh kulit sensitif. Anda bisa mendapatkan semua produk dari rangkaian ini di Official Store La Roche-Posay Indonesia di marketplace ternama.
1Farage, M. A. (2019, May 17). The Prevalence of Sensitive Skin. Frontiers in Medicine, 6. https://doi.org/10.3389/fmed.2019.00098
2Rodan, K., Fields, K., Majewski, G., & Falla, T. (2016, December). Skincare Bootcamp: The Evolving Role of Skincare. Plastic and Reconstructive Surgery - Global Open, 4(12S), e1152. https://doi.org/10.1097/gox.0000000000001152
3Farage, M. A. (2019, May 17). The Prevalence of Sensitive Skin. Frontiers in Medicine, 6. https://doi.org/10.3389/fmed.2019.00098
4Duarte, I., Silveira, J. E. P. S., Hafner, M. D. F. S., Toyota, R., & Pedroso, D. M. M. (2017, August). Sensitive skin: review of an ascending concept. Anais Brasileiros De Dermatologia, 92(4), 521–525. https://doi.org/10.1590/abd1806-4841.201756111
5Ferreira, M. S., Sousa Lobo, J. M., & Almeida, I. F. (2021, December 14). Sensitive skin: Active ingredients on the spotlight. International Journal of Cosmetic Science, 44(1), 56–73. https://doi.org/10.1111/ics.12754
6Misery, L., Bataille, A., Talagas, M., Le Gall-Ianotto, C., Fouchard, M., Huet, F., Ficheux, A. S., Roudot, A. C., Fluhr, J. W., & Brenaut, E. (2022, March 25). Sensitive Skin Syndrome: A Low-Noise Small-Fiber Neuropathy Related to Environmental Factors? Frontiers in Pain Research, 3. https://doi.org/10.3389/fpain.2022.853491
7Ferreira, M. S., Sousa Lobo, J. M., & Almeida, I. F. (2021, December 14). Sensitive skin: Active ingredients on the spotlight. International Journal of Cosmetic Science, 44(1), 56–73. https://doi.org/10.1111/ics.12754
8Inamadar, A., & Palit, A. (2013). Sensitive skin: An overview. Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology, 79(1), 9. https://doi.org/10.4103/0378-6323.104664