HAMIL?
KETAHUI DAN PELAJARI TENTANG TOPENG KEHAMILAN
Jika Anda sedang hamil, atau merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, Anda perlu mengetahui cara mencegah terbentuknya bercak hitam pada kulit wajah.
Kehamilan dapat membuat meningkatnya produksi hormon-hormon wanita (estrogen) secara signifikan, yang memicu peningkatan produksi melanin. Hal ini berarti bahwa wanita rentan mengalami hiperpigmentasi di wajah, terutama pada beberapa bulan pertama kehamilan. Kondisi ini disebut dengan topeng kehamilan, melasma, atau chloasma gravidarum.
Bercak-bercak hitam pada kulit ini akan menghilang enam bulan setelah Anda melahirkan. Walaupun begitu, risiko untuk muncul kembali pada kehamilan selanjutnya tergolong tinggi.
Topeng kehamilan ini dialami oleh banyak ibu hamil, dimulai pada usia kehamilan empat bulan. Hiperpigmentasinya tampak seperti bercak-bercak gelap dan tak berwarna, yang muncul di dahi, pipi, dan di atas bibir. Bercak pigmentasi itu cenderung memiliki warna gelap dan cokelat gelap.
SINAR UV DARI MATAHARI:
PEMICU TERBENTUKNYA TOPENG KEHAMILAN
Paparan sinar matahari sangat meningkatkan risiko terbentuknya topeng kehamilan. Bukan hanya saat berjemur, paparan sinar matahari dalam jumlah yang cukup pada hari yang cerah dapat membuat produksi melanin meningkat. Akibatnya, timbul risiko terbentuknya topeng kehamilan atau melasma. Menghindari paparan sinar UV dari matahari merupakan sesuatu yang harus Anda lakukan sehari-hari, bukan hanya saat berlibur di pantai. Bahkan Anda tak perlu ada di luar ruangan untuk bisa terpapar sinar ini.
Jika Anda sering berada dalam situasi ini, maka kemungkinan besar Anda sering terpapar sinar UV dari matahari:
- Di kantor. Jika meja kerja Anda ada di dekat jendela, maka kemungkinan kulit wajah Anda terpapar sinar UV dari matahari sehari-hari. Ini disebabkan sinar UVA yang dapat menembus kaca. Sinar UVA dapat memicu terbentuknya topeng kehamilan. Jika Anda menghabiskan waktu berjam-jam di meja kerja, maka inilah saat yang tepat bagi Anda untuk mengaplikasikan tabir surya dan dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
- Di dalam mobil. Umumnya kaca depan mobil sudah memiliki lapisan filter sinar UVA dan UVB, namun kaca samping biasanya tidak memiliki filter ini sehingga sinar UVA dapat masuk. Karena sinar UVA dapat memicu topeng kehamilan (belum lagi penuaan kulit dan potensi kanker kulit), maka sangat penting untuk melindungi kulit walau Anda berada di dalam mobil.
Di atas pesawat terbang. Menurut data dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, setiap kenaikan elevasi sebanyak 1.000 kaki (305 meter), maka ada kenaikan radiasi sinar UV dari matahari sebanyak kira-kira 2%. Jendela pesawat akan melindungi Anda dari paparan sinar UVB, tapi tidak sepenuhnya melindungi dari sinar UVA. Lagi-lagi, ini adalah situasi di mana sinar matahari memiliki peran besar, membuat Anda berisiko memiliki topeng kehamilan dan masalah bercak hitam pada kulit.
MELASMA: MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI
Pencegahan topeng kehamilan dan masalah pigmentasi lebih mudah daripada pengobatan saat masalah tersebut telah muncul Tetapi ini bukan berarti Anda harus mengurung diri di dalam rumah setiap hari. Anda dapat meminimalkan kemungkinan terbentuknya topeng kehamilan dengan menerapkan cara-cara berikut:
- Lindungi wajah Anda dari paparan sinar matahari dengan mengenakan topi dan kacamata hitam.
- Lindungi kulit wajah Anda dengan tabir surya yang memberi perlindungan spectrum luas dengan kandungan paling tidak SPF30 dan idealnya SPF50. Pilih tabir surya yang aman digunakan oleh ibu hamil, seperti rangkaian La Roche Posay Anthelios.
- Jangan lupa mengaplikasikan ulang tabir surya setiap dua jam sekali.
- Hindari paparan sinar UV dari matahari. Anda bahkan dapat terpapar efek buruk dari sinar UV saat hari mendung. Saat Anda berada di dalam ruangan pun, sinar UVA dapat menembus kaca jendela.
Pada saat berada di rumah, baik pagi dan malam hari, gunakan La Roche Posay Pigmentclar Serum untuk mencegah terbentuknya topeng kehamilan dan mengoreksi bercak-bercak hitam pada kulit.
CARA AMAN MENGGUNAKAN SUNSCREEN SAAT HAMIL
Ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan saat sedang hamil, seperti apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Perubahan kulit saat hamil juga menuntut Anda untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan ini. Tabir surya, misalnya, seperti apa yang boleh digunakan saat hamil? Apakah ada jenis tabir surya yang harus dihindari?
Berikut adalah poin-poin yang perlu dipertimbangkan untuk memilih tabir surya saat hamil:
- Ada banyak tabir surya yang menggunakan oxybenzone, terutama jenis tabir surya kimia. Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan tingkat tertentu dari bahan kimia ini dapat meresap ke dalam kulit dan masuk sampai ke aliran darah. Hati-hati, karena ada produk-produk moisturizer wajah dan tubuh yang memberi manfaat perlindungan SPF tetapi juga mengandung oxybenzone. Sebaiknya Anda menghindari produk-produk tersebut dengan memeriksa daftar komposisi produk.
- Pilih filter sinar matahari dengan fotostabilitas dan spektrum luas (mencakup perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB) sehingga aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Misalnya saja sistem XL-Protect yang terdapat di rangkaian La Roche Posay Anthelios.
PENGALAMAN SEORANG WANITA YANG MEMILIKI TOPENG KEHAMILAN
Saat kehamilan pertamanya, wajah seorang wanita bernama Marie secara perlahan dipenuhi oleh bercak-bercak hitam pada kulit yang merupakan topeng kehamilan. Karena itu, pada kehamilan keduanya, Marie memastikan bahwa risikonya untuk mengalami masalah kulit saat hamil ini dapat berkurang dengan melindungi kulitnya dari sinar matahari. Berikut adalah ceritanya.
“Saya pikir saya tidak akan memiliki topeng kehamilan karena saya memiliki warna rambut pirang dan mata yang berwarna terang. Ternyata saya sangat salah, karena kondisi kulit ini bermula saat sedang melakukan perjalanan ke kota Brittany pada usia kehamilan empat bulan.
Saya terbangun suatu pagi dan ada bercak hitam pada kulit di atas bibir. Terlihat seperti noda kopi. Sejak saat itu, saya akhirnya memiliki topeng kehamilan yang parah di wajah! Topeng ini terus ada sampai saya melahirkan, bahkan sampai usia bayi saya sudah beberapa bulan.
Tahun lalu, saya hamil anak kedua. Pada kehamilan pertama, saya sudah melindungi kulit dengan menggunakan tabir surya, tapi masih memiliki topeng kehamilan. Jadi untuk kehamilan kedua ini, saya mulai belajar tentang tabir surya yang paling tepat untuk kondisi dan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Saya pun berkonsultasi dengan dermatolog. Ia menjelaskan bahwa topeng kehamilan berkaitan dengan hormon, dan saya harus berhati-hati terutama pada awal kehamilan. Dia sangat menyarankan untuk menghindari paparan sinar matahari dengan mengenakan topi, kacamata hitam, dan tabir surya SPF 50. Pokoknya, berusaha untuk melindungi kulit dengan optimal. Saya ikuti saran ini dan topeng kehamilan pun tidak muncul untuk kedua kalinya.”
Tentu saja, masalah hiperpigmentasi kulit bukan hanya dialami oleh ibu hamil saja. Saat usia Anda bertambah, maka masalah-masalah pigmentasi dapat muncul, seperti bercak hitam pada kulit, melasma, dan hiperpigmentasi pasca-inflamasi.
PENYEBAB TERJADINYA HIPERPIGMENTASI DAN BERCAK HITAM PADA KULIT
Sejak usia 30-an, sebagian orang, terutama wanita, mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Masalah pigmentasi yang berbeda memiliki penyebab yang berbeda pula.
- Lentigo. Disebut juga bercak-bercak penuaan atau bercak-bercak hitam yang disebabkan oleh penuaan kulit. Jika disebabkan oleh paparan sinar matahari sehari-hari dalam jumlah yang cukup besar, maka disebut dengan solar lentigo. Bercaknya terlihat datar, tidak berbentuk, atau bisa juga berbentuk bulat dengan warna cokelat gelap.
- Melasma. Biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan hormon. Penyebabnya adalah konsumsi obat-obatan tertentu (misalnya untuk pengobatan epilepsi), atau bisa juga disebabkan oleh paparan sinar matahari selama kehamilan akibat tidak mengaplikasikan tabir surya.
Sering disebut juga dengan topeng kehamilan, bentuk perubahan warna kulit ini biasanya berukuran besar, tidak berbentuk, dan berwarna hitam atau cokelat gelap. Biasanya bercak hitam pada kulit ini muncul di dahi, pipi, dan bagian atas bibir.
- Hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Terjadi setelah peradangan di kulit seperti jerawat. Bercak ini muncul akibat produksi melanin yang berlebihan oleh sel-sel yang yang memproduksi pigmen kulit, disebut dengan melanosit, yang dipicu oleh pembawa pesan kimia yang terlibat dalam peradangan.
Lebih sering disebut dengan PIH (singkatan dari post-inflammatory hyperpigmentation), bercak ini berwarna cokelat gelap yang muncul di tempat lesi pernah muncul, contohnya di bekas luka atau jerawat.
Sinar matahari, penuaan kulit, dan genetik merupakan faktor-faktor utama yang menyebabkan pigmentasi kulit. Sejak usia 30, faktor-faktor ini dapat mengganggu produksi dan distribusi melanin, yaitu pigmen kulit. Akibatnya, melanin menjadi terdistribusi dengan tidak merata di kulit dan terakumulasi di permukaan kulit. Hasilnya adalah masalah pigmentasi seperti bercak-bercak hitam di kulit, melasma, atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi.
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN BERCAK-BERCAK DI KULIT
Hampir semua wanita menginginkan kulit wajah yang bercahaya dan bebas bercak hitam. Masalah pigmentasi memang tidak berbahaya, tapi mereka dapat membuat orang memilikinya menjadi stres. Untuk mencegah dan mengoreksinya, penting bagi Anda untuk menerapkan rutinitas perawatan kulit wajah yang baik setiap harinya. Hal ini terutama penting saat sedang hamil, saat perubahan hormon memicu peningkatan produksi melanin.
Berikut ini beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan agar kulit wajah Anda tetap bercahaya dan terbebas dari bercak-bercak hitam di kulit:
- Lindungi kulit wajah dari sinar matahari. Intinya sesimpel ini: Perlindungan kulit dari sinar matahari akan mencegah melasma dan masalah pigmentasi lainnya terbentuk, dan akan membuatnya pudar jika terbentuk.
- Hindari paparan sinar matahari. Hati-hati, Anda bahkan dapat terpapar sinar matahari saat berada di dalam kantor atau di mobil.
- Topeng kehamilan biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah enam bulan melahirkan, sedangkan bercak-bercak hitam pada kulit biasanya lebih bandel dan butuh perawatan khusus agar dapat pudar. Setiap pagi dan malam hari, aplikasikan produk perawatan yang memudarkan bercak hitam seperti La Roche-Posay Pigmentclar Serum di kulit wajah dan leher.
- Dermatolog Anda akan merekomendasikan berbagai teknik untuk mengoreksi bercak hitam di kulit, yaitu:
- Mikrodermabrasi. Dermatolog Anda menggunakan kristal-kristal ukuran mikro untuk “mengamplas” lapisan paling atas kulit Anda. Tindakan ini dapat membantu menghilangkan tumpukan pigmen yang terbentuk di kulit wajah. Mikrodermabrasi memiliki kemungkinan akan membuat kulit wajah Anda sedikit memerah selama 24 jam setelah prosedur dilakukan.
- Peeling kimia. Dokter akan mengaplikasikan cairan peeling yang ringan seperti alpha-hydroxy acid (AHA) jika masalah pigmentasi Anda tidak terlalu parah, atau cairan yang lebih kuat seperti trichloroacetic acid (TCA) untuk masalah pigmentasi yang kronis. Prosedur peeling AHA tidak membutuhkan waktu istirahat untuk kulit, sementara prosedur peeling menggunakan TCA mungkin butuh waktu istirahat seminggu karena kondisi kulit yang memerah.
- Intense pulsed light (IPL). Pada teknik ini, Dokter akan menembakkan cahaya yang terkonsentrasi pada panjang gelombang tertentu yang akan diserap oleh bercak gelap pada kulit. Tindakan ini dapat menyebabkan pigmen kulit hancur sehingga kulit menjadi tampak cerah. Kemungkinan kulit wajah Anda akan kemerahan setelah prosedur IPL. Area yang bermasalah pigmentasi juga kemungkinan akan terlihat lebih gelap beberapa hari setelahnya sebelum kemudian mengelupas.
Masih ada beberapa prosedur lainnya yang bisa Anda lakukan di klinik kecantikan untuk mengatasi masalah pigmentasi, seperti laser Fraxel, krioterapi, dan perawatan oles seperti hydroquinone yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, pastikan Anda menerapkan tips pencegahan di atas untuk mencegah masalah pigmentasi terbentuk sejak awal.