Gejala-Gejala Ruam Popok pada Bayi
Ruam popok adalah masalah kulit yang umum terjadi pada bayi dan balita. Kondisi ini menyebabkan ruam dan sisik kemerahan muncul di area genital dan pantat bayi. Dalam beberapa kasus, ruam popok juga dapat menyebar sampai ke area kaki dan perut.
Ruam merah pada bayi atau yang biasa dikenal dengan ruam popok adalah peradangan di kulit bayi yang disebabkan oleh kondisi lembap di area kulit yang tertutup popok. Kurangnya sirkulasi udara, serta paparan dari feses dan urine yang terlalu lama bisa menyebabkan kulit bayi yang sensitif mengalami ruam popok. Tanda dan gejala ruam popok meliputi kulit yang meradang di area yang bersentuhan dengan popok, yaitu bokong, paha, dan alat kelamin. Gatal-gatal, nyeri, dan luka juga menjadi tanda bayi mengalami ruam popok.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya ruam popok pada bayi. Biasanya, ruam popok disebabkan oleh iritasi, infeksi, atau alergi. Selain itu, mulai mencoba makanan baru juga dapat mengubah kandungan dan frekuensi feses bayi, yang terkadang dapat menyebabkan ruam popok. Selain itu, diare dapat memperburuk kasus ruam popok yang sudah ada.
Lima Jenis Ruam Popok pada Bayi
Walaupun terkesan sama saja, namun ruam popok pada bayi juga memiliki beberapa jenis yang harus Anda kenali. Dengan mengenali jenis dan gejala ruam pada si kecil, Anda bisa memilih penanganan dan pencegahan dengan optimal. Berikut ini lima jenis ruam popok pada bayi yang biasa terjadi pada si kecil.
1.Dermatitis kontak iritasi
Ini adalah jenis ruam popok pada bayi yang paling umum, disebabkan oleh iritasi akibat paparan urine dan feses bayi. Ruam yang muncul akibat iritasi biasanya terlihat merah dan berkilau. Area tersebut bahkan mungkin terasa hangat saat disentuh. Jenis ruam pada bayi ini terfokus pada alat kelamin, bokong, paha, dan perut. Ruam karena dermatitis kontak iritasi tidak ditemukan di lipatan kulit di antara area kelamin, bokong, paha, dan perut.
2. Infeksi
Paparan urine dan feses di kulit bayi juga bisa dapat memicu terjadinya infeksi. Urine dapat mengubah tingkat pH kulit, dan itu memungkinkan bakteri untuk berkembang biak lebih cepat. Karena pemakaian popok sering kali membuat sirkulasi udara terganggu dan kulit yang tertutupi popok menjadi lembap, maka bakteri dapat dengan leluasa berkembang biak dan menginfeksi kulit bayi.
3. Dermatitis kontak alergi
Meskipun tidak umum, bayi Anda bisa alergi terhadap bahan yang terdapat di popok. Karena berulang kali kontak, maka sistem imun bereaksi sehingga muncul reaksi alergi berupa ruam yang membuat tidak nyaman. Pencetus alergi dari popok biasanya berupa karet, pewarna, dan pewangi.
Perlu diingat bahwa reaksi alergi mungkin membutuhkan waktu antara 1-3 minggu untuk muncul setelah paparan pertama. Jadi walaupun sebenarnya alergi, tapi reaksinya baru muncul belakangan. Jenis ruam popok pada bayi yang disebabkan oleh reaksi alergi biasanya berwarna merah dan dapat muncul di area yang tertutup oleh popok, seperti di area kelamin, bokong, perut, paha, dan lipatan. Pada dasarnya, di mana popok menyentuh kulit, di situ reaksi alergi bisa muncul.
4. Kandidiasis
Merupakan infeksi jamur yang menyebabkan muncul ruam kemerahan. Kondisi kulit bayi yang lembap akibat tertutup popok membuat jamur berkembang biak dengan cepat di kulit. Selain ditandai dengan warna, jenis ruam popok pada bayi ini memiliki garis tepi yang jelas berupa sisik putih dan memiliki bentol-bentol berwarna kemerahan. Area kulit yang paling parah menderita kandidiasis adalah lipatan selangkangan. Ruam jenis ini bisa terjadi juga saat bayi mengonsumsi antibiotik untuk suatu penyakit. Hal ini disebabkan oleh antibiotik yang bekerja membunuh bakteri juga menyebabkan kulit lebih mudah terkena jamur.
5. Eksim
Ditandai dengan munculnya gejala eksim yang paling umum, yaitu kulit yang sangat kering, teriritasi, dan terasa gatal yang intens. Biasanya ada juga bagian kulit yang menebal dan bersisik. Walaupun muncul sebagai ruam popok, tapi biasanya eksim juga muncul di bagian tubuh yang lain.
Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Setelah melihat jenis ruam popok pada bayi, sekarang Anda perlu mengetahui cara mengatasi ruam pada bayi. Untuk membantu mengatasi ruam popok, Anda bisa melakukan perawatan di rumah berikut. Ruam popok biasanya mereda dalam 2-3 hari dengan perawatan di rumah, meskipun bisa bertahan lebih lama.
- Memeriksa popok bayi Anda sesering mungkin dan segera ganti jika sudah basah atau kotor. Bersihkan area popok dengan hati-hati menggunakan sabun lembut dan air hangat, dan keringkan.
- Oleskan krim dan salep seperti Cicaplast Baume B5+ sebagai cara mengobati ruam popok pada bayi karena dapat membantu menenangkan kulit dan melindunginya dari kelembapan berlebih.
- Tak ada salahnya Anda mengganti popok dengan merek lain. Pilih yang bersahabat dengan kulit sensitif bayi.
- Saat bayi bertambah besar, sesuaikan ukuran popok. Popok yang ukurannya terlalu kecil dapat membuat si kecil berpotensi mengalami ruam popok atau ruam popoknya bertambah parah.
- Biarkan bayi Anda tanpa popok selama beberapa jam setiap hari untuk memberikan kesempatan bagi kulit yang teriritasi untuk mengering dan bernapas. Ini bisa Anda lakukan dengan menempatkan bayi Anda di tempat tidur dengan alas tahan air atau di atas handuk besar di lantai.
Perawatan Kulit di Area Popok Menggunakan La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M
Merawat kulit yang sangat sensitif, berarti Anda harus menyeimbangkan kembali mikrobioma kulit. Mikrobioma yang seimbang pada kulit bisa mencegah masalah kulit sensitif pada bayi. Perlu diketahui mikrobioma atau mikrobiome ini mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan. Sayangnya mikrobiome dalam tubuh bisa berkurang karena faktor eksternal. Jadi, menjaga keseimbangan mikrobioma ini sangat penting. Ini juga berlaku saat melakukan perawatan kulit si kecil yang sangat sensitif dan rentan terkena ruam popok. Untuk itu, Anda bisa menggunakan rangkaian La Roche-Posay LIPIKAR yang direkomendasikan oleh para dokter kulit untuk merawat kulit yang cenderung sensitif, kering, dan mengalami kemerahan.
Untuk merawat kulit yang sangat sensitif, seperti kulit bayi di area popok, La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M akan secara intensif melawan gatal, mengurangi sensasi rasa gatal, dan menyeimbangkan kembali mikrobioma kulit. Moisturizing balm ini juga membantu merawat dan mempertahankan lapisan pelindung kulit,meredakan kulit kering, serta memberikan rasa nyaman. Cocok untuk kulit sensitif, termasuk kulit bayi yang baru lahir.
La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M memiliki kandungan bahan utama berupa shea butter yang dapat merawat selaput hidrolipid kulit, niacinamide yang menenangkan, mengurangi rasa gatal, dan menjadi kondisi lapisan penghalang kulit, serta Aqua posae filiformis untuk merawat kulit yang sangat kering, termasuk akibat alergi kulit. Produk ini juga mengandung La Roche-Posay Thermal Spring Water yang melindungi dan menenangkan kulit sensitif, mudah iritasi, dan kemerahan.
Oleskan moisturizing balm ini di kulit bayi yang sudah dibersihkan menggunakan La Roche-Posay LIPIKAR Syndet AP+ Cleanser. Jika si kecil rewel karena kulitnya terasa gatal, maka Anda dapat mengoleskan La Roche-Posay LIPIKAR Stick AP yang dengan seketika meringankan sensasi gatal, dorongan untuk menggaruk, dan menyejukkan kulit.
La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M dapat Anda jadikan andalan untuk membantu merawat kulit bayi yang rentan terkena berbagai jenis ruam popok pada bayi. Anda bisa membeli produk tersebut di Official Store La Roche-Posay Indonesia di marketplace ternama.