5 Kebiasaan Penyebab Jerawat di Pipi Sering Muncul

Article Read Duration 6 menit membaca

Jerawat merupakan masalah kulit yang bisa ditemukan di semua kelompok umur, walaupun sekitar 85%-nya diderita oleh mereka yang berusia 12-24 tahun (kelompok umur remaja dan dewasa muda). Jerawat lebih sering muncul di area T pada wajah (dahi, hidung, dan dagu) karena terdapat banyak pori-pori di area tersebut. Namun jerawat juga bisa muncul di area lain di wajah, salah satunya di pipi. Apa saja faktor yang menjadi penyebab jerawat di pipi sering muncul walau sudah sembuh sebelumnya?

Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah

Ada empat hal yang saling berkaitan yang dapat memicu munculnya jerawat, yaitu produksi minyak yang berlebihan di kelenjar sebasea, lepasnya sel-sel kulit mati di dalam pori-pori yang kemudian menumpuk, perkembangbiakkan bakteri C. acnes di dalam pori-pori, dan peradangan.

Munculnya jerawat diawali dengan tersumbatnya pori-pori yang berisi folikel rambut dan kelenjar sebasea. Pori-pori yang tersumbat ini kemudian akan membentuk komedo, yang merupakan jerawat tidak meradang. Jika bakteri C. acnes masuk ke dalam pori-pori yang tersumbat dan berkembang biak di dalamnya, maka jerawat tidak meradang berubah menjadi jerawat meradang.

Produksi minyak berlebih di kelenjar sebasea dipengaruhi oleh hormon androgen. Inilah yang membuat remaja banyak berjerawat, karena pada masa puber, produksi hormon androgen meningkat drastis, baik pada remaja laki-laki dan perempuan. Produksi hormon androgen yang meningkat juga terjadi pada perempuan sebelum menstruasi serta perempuan yang mengonsumsi pil kontrasepsi, membuat mereka rentan berjerawat.

Selain itu, jenis makanan dan minuman tertentu juga semakin terbukti berkontribusi kepada terbentuknya jerawat. Makanan dan minuman dengan indeks glikemik tinggi (tinggi kandungan gula, makanan bertepung, dan makanan ultra proses) serta susu dan produk-produk turunannya (dairy) berpengaruh besar kepada terbentuknya jerawat. Kekurangan dan kelebihan nutrisi-nutrisi tertentu juga dikaitkan dengan munculnya jerawat, yaitu kekurangan Vitamin D serta kelebihan Vitamin B6 dan Vitamin B12.

Faktor-faktor lain yang dapat menjadi penyebab tumbuh jerawat di kulit wajah di antaranya adalah faktor genetik, jenis kulit berminyak, pH permukaan kulit yang terlalu tinggi (basa), stres, paparan sinar matahari yang berlebihan, pemakaian produk skincare dengan kandungan minyak dan oklusif, konsumsi obat-obatan, serta gejala dari beberapa penyakit.

 

5 Kebiasaan yang Menjadi Penyebab Jerawat di Pipi

Walau secara umum telah diketahui penyebab munculnya jerawat di wajah, tapi dalam beberapa pengobatan tradisional, ada berbagai penyebab lain munculnya jerawat. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan pengobatan Ayurweda, ada metode pemetaan wajah yang secara spesifik mengaitkan munculnya jerawat dengan gangguan kesehatan tubuh. Metode ini disebut dengan acne face map.

Namun karena metode tradisional tidak memiliki bukti ilmiah, maka kini acne face map lebih dikaitkan dengan berbagai kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan tidak. Jika kebiasaan ini tidak dihentikan, maka jerawat di pipi susah hilang dan bisa jadi akan muncul kembali saat sudah sembuh.

Lima kebiasaan yang menjadi penyebab jerawat muncul terus-menerus di pipi adalah:

1. Gesekan kulit dengan benda yang bertekstur kasar

Ada benda-benda yang Anda kenakan di kepala yang menyentuh wajah dan menyebabkan gesekan dengan kulit, seperti hijab, masker, dan helm. Pipi bisa juga bisa bergesekkan dengan sarung bantal yang kainnya bertekstur kasar saat Anda tidur. Gesekan ini dapat menyebabkan munculnya jerawat mekanika.

 

2. Ponsel yang tidak terjaga kebersihannya

Jerawat di pipi disebabkan oleh pemakaian ponsel yang kotor. Sebuah hasil penelitian terhadap 100 ponsel milik mahasiswa di Brazil menyebutkan bahwa di ponsel-ponsel tersebut ditemukan berbagai bakteri, salah satunya adalah S. aureus. Infeksi jenis bakteri ini dapat menyebabkan jerawat meradang. Saat memakai ponsel, bakteri ini dapat berpindah ke kulit wajah dan memicu munculnya jerawat. 

 

3. Sering menyentuh pipi dengan jari-jari tangan

Kebiasaan ini dapat menjadi penyebab jerawat di pipi karena jari-jari tangan Anda juga dipenuhi bakteri, apalagi jika jarang mencuci tangan. Menyentuh pipi terlalu sering dapat membuat bakteri penyebab jerawat berpindah ke pipi.

 

4. Sarung bantal yang kotor

Saat Anda tidur, pipi sering bergesekkan dan bersentuhan dengan sarung bantal. Padahal, sarung bantal termasuk benda yang mudah kotor. Kotoran yang terdapat di sarung bantal kotor dapat berpindah ke pipi dan ikut menyumbat pori-pori, sedangkan bakteri yang berkembang biak di sarung bantal juga mungkin dapat menjadi penyebab jerawat di pipi yang meradang.

 

5. Produk kosmetik yang comedogenic

Produk skincare dan make up dapat menjadi penyebab jerawat di pipi berupa jerawat kosmetika, yaitu jerawat akibat interaksi minyak di pori-pori dengan produk kosmetika yang bersifat comedogenic (menyumbat pori-pori). Penggunaan produk kosmetik yang comedogenic secara terus-menerus berpotensi menyebabkan jerawat kosmetika untuk muncul.

 

Cara Mengatasi Jerawat di Pipi

Dari berbagai penyebab jerawat di pipi, bisa terlihat bahwa faktor kebersihan benda-benda yang menyentuh pipi menjadi cara menghilangkan jerawat di pipi yang utama. Selain itu, Anda juga sebaiknya menghindari gesekan kasar antara benda-benda tersebut dengan pipi untuk menghindari munculnya jerawat mekanika. Caranya adalah dengan memilih benda-benda bertekstur licin dan halus, misalnya kain sutra untuk sarung bantal dan hijab.

Tak hanya kebersihan benda-benda yang diperhatikan, tapi juga kebersihan kulit wajah Anda. Karena itu, lakukan perawatan kulit wajah secara rutin pada pagi dan malam hari untuk memastikan kulit wajah Anda bebas masalah, termasuk masalah jerawat di pipi. Pilih produk-produk skincare dengan klaim non-comedogenic agar tidak mengakibatkan munculnya jerawat kosmetika. Jika jerawat di pipi sudah terlanjur muncul, tambahkan pemakaian produk skincare yang membantu mengatasi jerawat, seperti La Roche-Posay EFFACLAR Duo (+).

La Roche-Posay EFFACLAR Duo (+)merupakan losion pelembap untuk kulit yang sedang berjerawat sekaligus dapat dijadikan sebagai obat jerawat yang dioleskan di area kulit yang berjerawat. Dalam 12 jam, losion ini dapat melawan jerawat dan mencegahnya datang kembali, sekaligus menyamarkan kemerahan dan tekstur kulit yang tidak merata, serta menyeimbangkan mikrobioma kulit. Manfaat ini diberikan oleh kandungan niacinamide dan LHA yang melawan jerawat, serta aqua posae yang merupakan prebiotik.

La Roche-Posay EFFACLAR Duo (+) memiliki tekstur gel-cream yang ringan dan tidak lengket, dan dapat digunakan sebelum aplikasi make up. Anda bisa menggunakannya pada pagi dan malam hari untuk hasil yang optimal. Anda bisa mendapatkan La Roche-Posay EFFACLAR Duo (+) di Official Store La Roche-Posay Indonesia di marketplace ternama.

1Eichenfield, D. Z., Sprague, J., & Eichenfield, L. F. (2021, November 23). Management of Acne Vulgaris. JAMA, 326(20), 2055. https://doi.org/10.1001/jama.2021.17633

2Ogé, L. K., Broussard, A., & Marshall, M. D. (2019, October 15). Acne Vulgaris: Diagnosis and Treatment. AAFP.org. Retrieved June 14, 2023, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2019/1015/p475.html

3Leung, A. K., Barankin, B., Lam, J. M., Leong, K. F., & Hon, K. L. (2021, October 11). Dermatology: how to manage acne vulgaris. PubMed Central (PMC). https://doi.org/10.7573/dic.2021-8-6

4Ibid

5Rabach. (2023, February 21). What Acne Spots on Your Face Mean, According to Science. Healthline. Retrieved June 14, 2023, from https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/pimple-acne-face-map

6Sissons. (2023, February 7). Acne face map: Causes of breakouts. Medical News Today. Retrieved June 14, 2023, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/325971


7ASM Communications. (2019, June 21). Dissemination of Pathogenic Bacteria by University Student’s Cell Phones. ASM.org. Retrieved June 15, 2023, from https://asm.org:443/Press-Releases/2019/June/Dissemination-of-Pathogenic-Bacteria-by-University

8Ghani, H., Rahman, R., Liu, K., & Cubelli, S. (2021, September 13). An Investigation of Makeup Ingredients and their Effects on Acne Cosmetica with Dermatologic Practice Recommendations. SKIN the Journal of Cutaneous Medicine, 5(5), 474–481. https://doi.org/10.25251/skin.5.5.4

KOMITMEN
KEAMANAN KAMI

Standar keamanan yang melampaui regulasi kosmetik internasional.